Selasa, 26 Juli 2011
PERNIKAHAN CI JAMU PART DUA TAMAT
Duch... bagja tah si mang eta...kuat bersanding bagaikan sang raja...
Bila dua hati dah terjalin selamatlah pengantin kami doakan moga ridho Allah bersinar selalu tanda bahgia bahtera hidup
BAROKALLAHU LAKA WABAROKA ALAIKA WAJAMA,A BAINAKUMA FII KHOIRIIN
MA DAN PAK DEDE BERSERI SERI SAAT BEPOSE DENGAN PENGANTIN..kapan menyusul?
Iyeu photo urang sanes kahayang abdi pengantin wanita yang meminta teuing keur naun ach...
di photo di tengah tengah panganten ..babatukan salaki cg n dah...inungna cg n dah seseriyan...mungkin dalam hatinya : "mantu teu tulus tah "
Kiri ke kanan: inungna cg n dah,cg intan padalarang,salakina cg n dah,cg n dah,nina ci talem,tuto ci asahan
cing atuh di photo teh ulah darengdek....
Kamis, 30 Juni 2011
PULSA XL AKU TIBA TIBA HILANG RP.16.000
Pada tanggal 29 juni 2011,ya tepatnya malam kemarin pulsa XL aku kira kira sekitar 16.ooo dan aku memilih ta,rif gratis nelepon berjam jam dan sms beribu ribu ke semua operator samapi jam 17.00.setelah jam 17.00 sms bayar dulu sekitar 10 sms atau rp 1500 itu yang aku ketahui.makanya ketika tanggal 29 juni 2011 sekitar jam 22.00 teman aku sms dan aku tidak membalasnya,yaa nunggu sampai jam 00.00 biar gratis..tapi aku tertidur dan aku baru bisa balas sms teman sekitar jam 04.25 kira kira coz gak begitu detil lihat waktu.(sekedar pemberitahu,an nomor XL aku 087821592547) pagi pun datang dengan wajah muram nya seperti muramnya keadaanku yang tiap hari gak ada pekerjaan he..beberapa teman sms dan aku membalasnya,kira kira dua kali aku dapat mrmbalas sms dan sukses terkirim.tapi setelah beberapa kali aku coba sms ternyata sms yang aku kirimkan selalu gagal dan gagal.setelah penasaran aku coba lihat pulsa aku dengan menekan *123# ternyata pulsa aku tinggal aku tinggal rp 47 s/d 30 jun 11. sungguh sangat kecewea dan menyakitkan dengan layanan XL pulsa aku yang malamnya sekitar rp 16.000 tiba tiba paginya bisa jadi rp 47 padahal gak melakukan panggilan keluar apa lagi mengikuti kuis.cuma nerima panggilan saja dari teman.dan kalau sekalipun sms beberapa kali yang pernah aku kirimkan membayar,mungkin pulsaku gak bakal habis seperti in..wong cuma sms beberapa kali ko.tadinya aku mau telepon ke operatornya 817 mau menanyaakan
ternyata gak bisa. harus bayar sekitar berapa ya? kalau gak salah rp 350.dan pulsaku tinggal rp 47.akhirnya aku sebagai pelanggan XL hanya bisa kecewa dan gigit jari dan menumpahkankan kekecewaan lewat tulisan ini..kepada para pemakai kartu XL mohon berhati hati..cukuplah aku yang mengalaminya.kalau se andainya kejadian yang aku alami ini menimpa teman teman pelanggan setia XL tidak menutup kemungkinan para pelanggan akan urban ke provider lain..soo para agen agen XL berhati hatilah...
ternyata gak bisa. harus bayar sekitar berapa ya? kalau gak salah rp 350.dan pulsaku tinggal rp 47.akhirnya aku sebagai pelanggan XL hanya bisa kecewa dan gigit jari dan menumpahkankan kekecewaan lewat tulisan ini..kepada para pemakai kartu XL mohon berhati hati..cukuplah aku yang mengalaminya.kalau se andainya kejadian yang aku alami ini menimpa teman teman pelanggan setia XL tidak menutup kemungkinan para pelanggan akan urban ke provider lain..soo para agen agen XL berhati hatilah...
Rabu, 08 Juni 2011
Pelajaran dari Mi'raj
Perjalanan mi'raj dengan singgah di ketujuh planet tersebut adalah untuk memberi pelajaran kepada kita, bahwa untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia, maka yang harus diprioritaskan adalah meningkatkan:
* Mutu dan kwalitas pendidikan dengan memberikan contoh dan tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
* Mutu dan kwalitas kesehatan.
* Mutu dan kwalitas pengajaran yang disesuaikan dengan keperluan.
* Perekonomian dari jalan dan cara yang halal menurut pandangan agama Islam.
* Mutu dan kwalitas produksi.
* Hubungan diplomatik yang menguntungkan kepentingan agama.
* Mutu dan kwalitas pertahanan dan keamanan.
* Mutu dan kwalitas pembangunan, sarana dan prasarana fisik.
Disamping itu peristiwa tersebut juga mengajarkan kepada kita akan perkembangan hidup manusia di dunia ini:
1. Masa sejak manusia lahir sampai masa masuk sekolah. Pada masa ini, yang sangat diperlukan adalah memberikan pendidikan yang baik dengan memberian contoh dan tauladan yang baik dari orang tua dan harus dijaga benar-benar kesehatan anak.
2. Masa sekolah. Pada masa ini anak sudah harus diajar dengan ilmu-ilmu yang berguna bagi kehidupannya di kelak kemudian hari, terutama ilmu agama Islam sehingga dapat menjiwai tingkah lakunya dan harus diperhatikan terus kesehatannya.
3. Masa remaja, yaitu masa anak-anak sudah pandai meminta uang kepada orang tua untuk memenuhi segala macam keperluannya. Pada masa ini anak-anak harus sudah diberi pengertian mengenai pengaturan ekonomi yang sehat menurut ajaran Islam dan yang diridlai oleh Allah swt.
4. Masa dewasa, yaitu masa anak mulai berumah tangga dan memerlukan alat-alat rumah tangga. Pada masa ini harus ditekankan bahwa pemakaian alat-alat rumah tangga hasil karya sendiri adalah jauh lebih baik dari alat-alat rumah tangga buatan luar negeri yang harus dibeli dengan mahal.
5. Setelah anak berumah tangga dan hidup di masyarakat berpisah dengan kedua orang tuanya, maka diajarkan bagaimana seharusnya dia berhubungan dan berdiplomasi dengan masyarakat sekitarnya agar tujuan hidupnya tercapai serta dicintai oleh masyarakat sekitarnya.
6. Fase terakhir dari kehidupan anak manusia adalah saat sudah senang untuk membangun rumah tempat tinggalnya, membangunkan rumah bagi anak dan cucunya. Saat ini menjadi tanda bahwa seseorang telah berada di langit ketujuh.
Dari langit ketujuh Nabi Muhammad saw. diajak naik lagi sampai di suatu tempat yang disebut dengan "SIDRATUL MUNTAHA". Dari Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad saw. dipersilahkan meneruskan perjalanan ke Mustawan tanpa pengawalan seorang malaikatpun. Di Mustawan Nabi Muhammad saw. sujud mengahadap Allah swt. Dan setelah Nabi Muhammad saw. dipersilahkan duduk bangkit dari sujud, maka Nabi Muhammad saw. berdatang sembah:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ .
"Segala puji sekelamatan, segala berkah, segala rahmat ta'dhim, serta segala kebaikan adalah tetap bagi Allah".
Ucapan Nabi Muhammad saw. tersebut adalah berupa pengembalian mandat kepada Allah swt., karena berbagai macam rintangan dan hambatan yang dihadapi oleh beliau sebagai seorang nabi dan utusan Allah swt.
Pengembalian mandat tersebut dijawab oleh Allah swt.:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ .
"Keselamatan tetap atas kamu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-berkah-Nya".
Firman Allah swt. tersebut adalah penetapan dan pengukuhan jabatan Nabi Muhammad saw. sebagai utusan Allah. Setelah mendapat pengukuhan dengan jaminan keselamatan, rahmat dan berkah bagi pelaksanaan tugas tersebut, Nabi Muhammad saw. menjawab:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ .
"Semoga keselamatan tetap atas kami dan para hamba Allah yang shaleh"
Ucapan Nabi Muhammad saw. tersebut adalah berupa permohonan agar yang dijamin selamat dalam tugas menyiarkan agama Islam bukan hanya beliau, tetapi juga para hamba Allah yang shaleh yang siap membela agama.
Kemudian para malaikat memberikan sambutan dengan ucapan:
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا رَّسُوْلُ اللّهِ .
"Aku mengakui bahwa sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah; dan aku mengakui bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah".
Lalu para bidadari pun memberikan sambutan dengan ucapan mereka:
أَللّهُمَّ صَلِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحّمَّـدٍكَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرِاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .
"Ya Allah, berikanlah kesejahteraan pada pemimpin kami Nabi Muhammad dan pada keluarga dari pemimpin kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kesejahteraan pada pemimpin kami Nabi Ibrahim dan pada keluarga dari pemimpin kami Nabi Ibrahim. Ya Allah, berikanlah berkah pada pemimpin kami Nabi Muhammad dan pada keluarga dari pemimpin kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah pada pemimpin kami Nabi Ibrahim dan keluarga dari pemimpin kami Nabi Ibrahim. Di alam semesta ini sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Mulia".
Saat itu Nabi Muhammad saw. menerima kewajiban shalat 50 (limapuluh) kali sehari semalam. Akan tetapi sewaktu dalam perjalanan kembali, di langit keenam, Nabi Musa as. menganjurkan kepada Nabi Muhammad saw. agar meminta potongan kepada Allah swt. sebab ummat Nabi Muhammad saw. tidak akan mampu melaksanakan shalat limapuluh kali sehari semalam. Atas anjuran tersebut Nabi Muhammad saw. berulang kembali menghadap Allah swt. sampai sembilan kali. Dan setiap kali menghadap beliau mendapat potongan sebanyak lima, sehingga kewajiban shalat sehari semalam yang semula limapuluh kali menjadi lima kali sehari semalam. Akhirnya Nabi Muhammad saw. berpamitan kepada Allah swt. dengan mengucapkan:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ .
"Wahai Dzat yang membolak balikkan sekalian hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu Islam".
Hikmah dari perhentian Nabi Muhammad saw. di Sidratul Muntaha adalah memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa pada akhirnya seluruh manusia akan mati dan dimandikan dengan air cendana. Sebab sidrah itu artinya adalah cendana, sedang muntaha itu berarti batas akhir. Setelah manusia mati, maka malaikat hafadhah yang menjaganya selama hidupnya akan meninggalkan dirinya. Dia harus sendirian masuk kubur, yaitu tempat yang rata atau sama bagi seluruh manusia tanpa membedakan pangkat, derajat dan warna kulit, karena mustawan itu berarti tempat yang rata atau sama.
Setelah manusia mati, nyawanya masuk ke alam barzah, manusia dimintai pertanggung jawaban oleh Allah swt. akan segala macam tugas dan kewajibannya selama hidup di dunia sebagai hamba Allah swt. maupun sebagai makhluk sosial.
*Dipetik dari kitab karangan Al 'Allamah Najmuddinal Ghaithiy.
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW (1)
Indeks > Artikel > Isra > 06
Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.
Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:
"Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".
Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.
Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: "Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)", mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya' yang menaiki buroq ini.
Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.
(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: "Turunlah disini dan sholatlah", setelah Beliau sholat, Jibril berkata: "Tahukah anda di mana Anda sholat?", "Tidak", jawab beliau, Jibril berkata: "Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah".
Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: "berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!", setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.
Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina', sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: "Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam".
Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: "Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?"
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: "Wahai Jibril, siapakah mereka itu?", Jibril menjawab:" mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.
Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "Wahai Jibril bau wangi apakah ini?", "Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya", jawab Jibril AS.
Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: "Bismillah, celakalah Firaun", mendengar ini anak Firaun bertanya: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?", Masyithoh menjawab: "Ya". Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: "Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?", Masyithoh menjawab: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah".
Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: "Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat".
Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: "Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar", kemudian dilemparlah dia dan anaknya.
Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.
Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: "Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya".
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: "Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku", tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: "Wahai Muhammad lihatlah kepadaku", tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat".
Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana.
Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya' dan Mursalin.
Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: "Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda".
Kemudian setelah beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi'raj yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa dengan Khaliq-nya. Bagaimana dan apa saja yang beliau temui pada Mi'raj ini sampai akhirnya beliau kembali ke Makkah, Insya Allah akan kita paparkan pada edisi berikutnya.
Wallahu a'lam.
Peristiwa selama Mi'raj
1. Nabi Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau dengan membawa obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya. Kemudian malaikat Jibril berkata, "Maukah Tuan saya ajari doa yang apabila tuan membacanya, maka obornya akan padam dan masuk ke dalam mulutnya?" Rasulullah saw. bersabda, "Baik!". Lalu malaikat Jibril berkata, "Ucapkan:
اَعُوْذُ بِوَجْهِ اللّهِ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّمَّاتِ الَّتِيْ لاّ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَاَ فِى الأَرْضِ وَمِـنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًـــــا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَّا رَحْمنُ .
Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang!
Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
Peristiwa di atas memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa sewaktu kita sedang melaksanakan tugas, terkadang datang gangguan dari jin yang datang dengan sendirinya maupun yang disuruh oleh orang lain untuk menggagalkan usaha kita. Oleh karena itu agar kita selamat dari gangguan tersebut, maka do'a yang diajarkan oleh malaikat Jibril tersebut perlu kita baca setiap kali kita akan melakukan tugas.
2. Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali. Dalam surat Saba' ayat 39, Allah swt. berfirman:
.وَمَآ أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهً ... الآية .
... Dan barang apa saja yang kamu infakkan (dermakan), maka Allah akan menggantinya ...
3. Nabi Muhammad saw. mencium bau harum. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad saw. tersebut; beliau mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari Masyithah beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir yang mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya dan mengingkari ketuhanan Fir'aun.
Masyithah adalah tukang menata rambut dari anak perempuan Fir'aun. Pada suatu hari, ketika Masyithah sedang menyisir rambut anak perempuan raja Fir'aun, sisirnya jatuh dan Masyithah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ تَعِسَ فِرْعَوْنُ
Dengan nama Allah, rugi si Fir'aun.
Mendengar ucapan Masyithah tersebut, maka terjadilah dialog antara anak perempuan Fir'aun dengan Masyithah sebagai berikut:
· Anak Fir'aun: "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain ayahku ?"
· Masyithah: "Ya!"
· Anak Fir'aun: "Apakah engkau berani pernyataanmu ini saya beritahukan kepada ayahku?"
· Masyithah: "Berani!"
Setelah anak Fir'aun memberitahukan kepada ayahnya tentang pernyataan Masyithah, maka Masyithah pun dipanggil oleh Fir'aun, lalu terjadi dialog sebagai berikut:
· Fir'aun: "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain aku ?".
· Masyithah: "Ya, Tuhanku dan Tuhan tuan adalah Allah !".
Mendengar jawaban tersebut Fir'aun pun menyuruh agar suami dan kedua anak Masyithah dihadapkan kepadanya. Setelah mereka menghadap, Fir'aun membujuk Masyithah beserta suaminya agar keduanya meninggalakan agamanya (agama tauhid) dan mengakui Fir'aun sebagai Tuhan. Setelah bujuk rayu Fir'aun ditolak oleh keduanya, maka Fir'aun berkata kepada keduanya:
"Jika kalian berdua menolak permintaanku, maka aku akan membunuh kalian berdua beserta anak-anak kalian!".
Masyithah menjawab: "Terserah, mana tindakan yang baik menurut tuan terhadap kami. Dan jika tuan membunuh kami, kami minta agar kami sekeluarga dikubur dalam satu rumah!".
Fir'aun berkata: "Baik, permintaanmu akan kami kabulkan!" Kemudian Fir'aun memerintahkan untuk menyiapkan sebuah wajan besar penuh dengan minyak. Setelah wajan tersebut dipanaskan dan medidih, anak Masyithah yang besar dimasukkan lebih dahulu, sedang Masyithah beserta suaminya dan anaknya yang masih berumur tujuh bulan disuruh menyaksikan, dengan harapan agar Masyithah berubah pendiriannya. Kemudian suami Masyithah mendapat giliran yang kedua. Setelah giliran sampai pada Masyithah dan anaknya yang masih menetek, tiba-tiba anak Masyithah yang masih menetek berkata dengan fasih kepada ibunya: "Janganlah ibu ragu-ragu untuk mati membela kebenaran; masuklah ke dalam wajan!". Kemudian Masyithahpun dilemparkan ke dalam wajan tersebut beserta anaknya.
Dalam ajaran Islam dikenal ada empat orang bayi yang masih dalam gendongan yang dapat berbicara dengan fasih, yaitu anak Masyithah ini, saksi Nabi Yusuf as. atas perbuatan Zulaikha, saksi atas kebersihan Kyai Juraij dari perbuatan zina, dan Nabi Isa as. sewaktu ibunya dituduh oleh orang-oarang Yahudi telah berbuat zina.
4. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang membentur-benturkan kepala mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah. Dan setiap kali kepala mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan kembali. Pekerjaan tersebutmereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti. Nabi Muhammad saw. mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas pertanyaan beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan yang akan diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas melakukan shalat wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya.
5. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang pergi berombongan seperti kawanan unta dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam keadaan telanjang. Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup dengan secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk baunya (kayu dlari'), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit) dan bara serta batu-batu dari nereka Jahannam. Malaikat Jibril menerangkan bahwa kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang tidak mau membayar zakat, baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah swt. sama sekali tidak menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
6. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang menghadapi dupa potong daging. Yang sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak. Kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang telah mempunyai isteri yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah mempunyai suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung belang dan tidur bersamanya sampai pagi.
7. Nabi Muhammad saw. melihat kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut menyobekkannya. Keadaan tersebut adalah sebagai gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad saw. malaikat Jibril membaca ayat Al Qur'an yang tersebut dalam surat Al A'raf ayat 86 yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
وَلاَ تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ ... الآية .
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah ....
8. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang berenang di sungai darah dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari orang yang memakan riba.
9. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang mengumpulkan kayu bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan ditambahi. Ini adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang memangku tugas atau jabatan rangkap. Dia tidak mampu menunaikan amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi masih mau menerima tugas dan jabatan lainnya.
10. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mengguntingi lidah dan bibir mereka dengan gunting besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting, maka lidah dan bibir tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan hal tersebut terus menerus tanpa berhenti. Ini adalah ibarat dari tukang-tukang khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang khutbah dari ummat Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa yang mereka sendiri tidak melakukannya.
11. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mempunyai kuku-kuku dari logam. Mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tersebut. Ini adalah ibarat orang-orang yang senang menggunjing (ngrasani-Jw.) orang lain dan melecehkan kehormatan orang lain.
12. Nabi Muhammad saw. melihat sapi jantan yang besar keluar dari lubang yang kecil. Sapi tersebut ingin masuk kembali ke dalam lubang tempat ia keluar, akan tetapi tidak dapat. Ini adalah ibarat dari orang yang mengucapkan omongan yang besar, kemudian dia menyesalinya, tetapi tidak dapat menarik kembali omongan tersebut.
13. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kanan: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menerangkan kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Yahudi. Andaikata tuan memenuhi panggilan terseubt, niscaya ummat tuan akan memeluk agama Yahudi!".
14. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril berkata kepada beliau: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Nasrani. Seandainya tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat tuan akan memeluk agama Nasrani!".
15. Nabi Muhammad saw. melihat wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya dan memakai segala macam perhiasan. Wanita tersebut berkata: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw. bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka malaikat Jibril menjawab: "Itulah dunia!; jika tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat tuan lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.
16. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang tua yang mengajak beliau untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata: "Kemari Muhammad !". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad !". Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Jiril: "Siapakah dia ?". Jibril menjawab: "Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar tuan cenderung kepadanya !".
17. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan memanggil Nabi saw.: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !!". Malaikat Jibril berkata bahwa wanita tua itu adalah gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali seperti sisa umur dari wanita tua tersebut.
Ketujuhbelas pengalaman yang dilihat oleh Nabi Muhammad saw. selama dalam perjalanan isra' tersebut adalah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa dalam usaha menuju kebahagiaan yang sejati, kita akan menemui problem-problem yang harus kita selesaikan dengan sebaik-baiknya menurut petunjuk yang telah diberikan oleh Allah swt. kepada kita sekalian.
Setelah Nabi Muhammad saw. selesai shalat berjama'ah dengan arwah para Nabi terdahulu dan minum susu, maka beliaupun naik kendaraan yang akan membawa beliau ke suatu tempat yang disebut dengan Mustawan dengan menyinggahi tujuh planet, dengan dikawal oleh malaikat Jibril dan dua orang malaikat lainnya. Planet-planet yang disinggahi Nabi Muhammad saw.:
1. Planet pertama. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Adam as. yang ahli dalam bidang pendidikan.
2. Planet kedua. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan:
* Nabi Isa as. yang ahli dalam bidang kesehatan.
* Nabi Yahya sa. yang ahli dalam bidang pengajaran.
3. Planet ketiga. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Yusuf as. yang ahli dalam bidang ekonomi. Beliaulah yang pernah berhasil menyelamatkan perekonomian dunia sewaktu dilanda oleh paceklik selama tujuh tahun.
4. Planet keempat. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Idris as. yang ahli dalam bidang kerajinan tangan, produksi dan industri. Beliaulah orang yang pertama kali menemukan tulisan dan pakaian berjahit.
5. Planet kelima. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Harun as. yang ahli dalam bidang diplomasi.
6. Planet keenam. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Musa as. yang ahli dalam strategi dan siasat perang.
7. Planet ketujuh. Di sini Nabi Muhammad saw. dipertemukan dengan Nabi Ibrahim as. yang ahli dalam pembangunan fisik (beliau adalah pendiri Ka'bah). Dalam pertemuan ini Nabi Ibrahim as. berpesan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai berikut: "Muhammad, suruhlah ummatmu memperbanyak tanaman sorga; karena sorga itu tanahnya sangat subur dan luas!" Nabi Muhammad saw. bertanya: "Apakah tanaman sorga itu?" Nabi Ibrahim as. menjawab: Tanaman sorga itu adalah ucapan:
سُبْحَانَ اللّهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلاَ اِلهَ اِلاَّ اللَهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Maha suci Allah. Segala puji bagi-Nya. Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Yang Maha Besar. Tiada daya untuk dapat menyingkir dari maksiat dan tiada kekuatan untuk dapat melakukan tha'at, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Hikmah di balik kisah Isra'
1. Perjalanan isra' dimulai dari masjid Al Haram di kota Makkah ialah karena kota Makkah pada waktu itu adalah pusat segala macam bentuk kejahatan, kemaksiatan, kemungkaran, kemusyrikan dan kekufuran. Sehingga kota Makkah dapat diibaratkan sebagai lambang rumah tangga, atau wilayah, atau negara yang rusak, berantakan dan kacau balau.
2. Perjalanan isra' berakhir di masjid Al Aqsha ialah karena masjid tersebut dinyatakan oleh Allah swt. dalam surat Al Isra' ayat 1 sebagai tempat yang telah diberkahi sekelilingnya, sehingga masjid Al Aqsha dapat diibaratkan sebagai rumah tangga, atau wilayah,atau negara yang aman, tenteram, damai, adil dan makmur lahir dan batin, material dan spiritual.
3. Singgah di Madinah, karena kota Madinah adalah tempat hijrah dari Nabi Muhammad saw.
4. Singgah di Madyan, karena kota Madyan adalah tempat hijrah dari Nabi Musa as. sewaktu akan dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir. Di Madyan ini nabi Musa as. diambil menantu oleh nabi Syu'aib as. Dan setelah nabi Musa as . kaya raya dan merasakan kenikmatan hidup, beliau diperintah oleh Allah swt. pergi ke Mesir untuk berjuang dan membebaskan bangsa Yahudi dari kemiskinan dan penindasan raja Fir'aun dengan meninggalkan kesenangan dan kenikmatan hidup yang beliau rasakan.
5. Singgah di gunung Sinai, karena di gunung Sinai inilah Nabi Musa as. menerima wahyu dari Allah swt. Gunung adalah tempat yang tinggi, sedang wahyu adalah ilmu. Sehingga gunung Sinai adalah lambang dari ketinggian ilmu pengetahuan.
6. Singgah di Bethlehem, karena kota Bethlehem adalah tempat kelahiran nabi Isa as. Nabi Isa as. adalah seorang nabi yang hidupnya penuh dengan pengorbanan. Sehingga Bethlehem dapat digambarkan sebagai lambang dari keberanian berkorban.
7. Shalat yang setiap kali dilakukan di tempat-tempat persinggahan, karena shalat itu pada hakekatnya adalah menghadap kepada Allah swt. untuk memohon pertolongan dan petunjuk-Nya.
Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita sekalian, bahwa untuk memperbaiki rumah tangga, atau wilayah atau negara yang kacau balau dan penuh dengan berbagai macam penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, penindasan dan lain sebaginya yang digambarkan sebagai kota Makkah menjadi rumah tangga, atau wilayah, atau negara yang aman, tenteram, penuh dengan kedamaian, kebahagiaan, keadilan dan kemakmuran, haruslah dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Tahap Madinah, artinya semua anggota rumah tangga atau seluruh penduduk sesuatu wilayah atau negara harus mau berhijrah yang berarti meninggalkan kemusyrikan, kekufuran, kemaksiatan, kemungkaran dan segala macam bentuk perbuatan dan sikap yang negatif.
2. Tahap Madyan, artinya jika semua penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau negara sudah mau melakukan hijran, meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. dan sudah mau bertaqwa dalam arti yang sebenarnya, maka setiap orang yang menjadi pemimpin rumah tangga, atau wilayah, atau negara tersebut jangan sampai bersenang-senang, bernikmat-nikmat dan bermewah-mewah dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal, selagi orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya masih ada yang hidup dalam keadaan melarat, apalagi hidup jauh di bawah garis kemiskinan. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. setelah beliau memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang kafir dan orang-orang musyrik dan banyak memperoleh rampasan perang. Jika mau tentu beliau dapat memperkaya diri, sebab beliau memegang jabatan rangkap, yaitu sebagai Rasul Allah, Kepala negara dan Panglima Perang. Akan tetapi catatan sejarah menunjukkan bahwa rumah beliau hanya sebesar ruangan yang sekarang dijadikan makam beliau di masjid Nabawi di Madinah; pakaian beliau sangat sederhana; dan menurut hadits yang diriwayatkan dari isteri beliau Siti 'Aisyah ra., beliau tidak pernah kenyang selama dua hari berturut-turut. Harta kekayaan beliau lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan rakyatnya dari pada dipergunakan untuk kepentingan keluarga beliau sendiri.
3. Tahap gunung Sinai, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sempurna, setiap penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau negara harus selalu berusaha untuk meningkatkan ketinggian ilmu pengetahuan. Sebab dengan pengetahuan yang tinggi, terutama ilmu agama, seseorang akan menjadi mudah untuk menyelesaikan setiap problem atau masalah yang dihadapi dalam menjalani hidup dan kehidupan sehari-hari.
4. Tahap Bethlehem, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sejati, diperlukan keberanian untuk berkorban, baik harta, tenaga, bahkan jiwa sekalipun; terutama korban perasaan atau korban sentimen. Sebab di mana-mana sekarang ini dapat kita saksikan banyak orang yang telah mengakui dan menyadari akan kebenaran dari ajaran agama Islam. Namun karena mereka harus mempertahankan gengsi dan tidak berani mengorbankan perasaan dan sentimen, mereka tetap berpegang teguh pada ajaran agama yang hati kecil mereka sebenarnya telah menyatakan kebatalannya.
Shalat dua raka'at yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. atas anjuran malaikat Jibril di tempat-tempat persinggahan, adalah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa pada saat kita sedang menekuni pekerjaan dalam rangka mencapai cita-cita yang menjadi tujuan hidup kita, kita akan menyadari bahwa kemampuan kita sebagai manusia adala sangat terbatas, jauh berkurang dibandingkan
dengan cita-cita kita.
Untuk itu secara mutlak kita memerlukan petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari Allah swt. Petunjuk, bimbingan dan pertolongan tersebut harus kita minta. Untuk meminta petunjuk, bimbingan dan pertolongan kepada Allah swt. kita harus menghadap (sowan = sebo Jw.) dengan cara yang telah ditetapkan dan yang telah direstui oleh Allah swt.sendiri, yaitu shalat menurut ajaran agama Islam. Jadi pada saat kita sangat sibuk menjalankan tugas-tugas yang amat penting sebagaimana kesibukan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. pada saat memenuhi panggilan dari Allah swt. untuk menjemput kewajiban shalat, maka kita harus lebih aktif menunaikan shalat, menghadap ke haribaan-Nya. Bukan sebaliknya, pada saat kita sedang sibuk bekerja, kita menunda-nunda, bahkan melalaikan shalat kita.
Pada saat Nabi Muhammad saw. sampai di masjid Al Aqsha, sebelum masuk ke dalam masjid, buraq yang beliau naiki ditambatkan lebih dahulu, meskipun pada hakekatnya buraq tersebut tidak akan lari atau hilang. Dan andaikata lari atau hilang, pasti malaikat Jibril akan mengembalikannya kepada beliau. Hal ini memberi pelajaran kepada kita, bahwa dalam melaksanakan tugas hidup dan kehidupan sehari-hari, kita wajib menta'ati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh hukum syariat agama Islam. Kita dilarang untuk berpe-gangan kepada hakekat tanpa mau mentaati syariat.
Setelah Nabi Muhammad saw. melakukan shalat berjama'ah di masjid Al Aqsha, sebelum naik ke dalam kendaraan interplanet yang akan mengantarkan beliau ke suatu tempat yang telah ditentukan oleh Allah swt., beliau disodori tiga macam minuman oleh malaikat Jibril, yaitu: arak, air dan puan (susu). Kemudian beliau memilih susu, yang kemudian pilihan beliau tersebut dibenarkan oleh malaikat Jibril. Hal ini memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa untuk menjaga stabilitas ketenangan dan ketenteraman jiwa yang menjadi faktor penentu bagi kebahagiaan hidup yang hakiki, seseorang dituntut oleh agama Islam agar selalu menjaga dirinya dengan makanan dan minuman yang halal dan bagus bagi kesehatan tubuh, sebagaimana susu yang halal menurut ajaran agama Islam dan bagus menurut ahli kesehatan karena padat gizi. Berbeda halnya dengan arak yang telah dinyatakan haram oleh ajaran agama Islam dan merusak kesehatan menurut para ahli dalam bidang kesehatan. Dan berbeda pula dengan air, meskipun air tawar tersebut halal menurut ajaran syari'at Islam, namun tidak mengandung gizi yang sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh manusia. Makanan dan minuman yang halal dan bagus bagi kesehatan tubuh adalah syarat utama bagi do'a untuk dikabulkan oleh Allah swt.
Disamping itu, susu tersebut adalah ibarat dari agama Islam, yang cocok untuk segala umur dan cocok bagi segala macam bangsa di seluruh dunia.
2. Perjalanan isra' berakhir di masjid Al Aqsha ialah karena masjid tersebut dinyatakan oleh Allah swt. dalam surat Al Isra' ayat 1 sebagai tempat yang telah diberkahi sekelilingnya, sehingga masjid Al Aqsha dapat diibaratkan sebagai rumah tangga, atau wilayah,atau negara yang aman, tenteram, damai, adil dan makmur lahir dan batin, material dan spiritual.
3. Singgah di Madinah, karena kota Madinah adalah tempat hijrah dari Nabi Muhammad saw.
4. Singgah di Madyan, karena kota Madyan adalah tempat hijrah dari Nabi Musa as. sewaktu akan dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir. Di Madyan ini nabi Musa as. diambil menantu oleh nabi Syu'aib as. Dan setelah nabi Musa as . kaya raya dan merasakan kenikmatan hidup, beliau diperintah oleh Allah swt. pergi ke Mesir untuk berjuang dan membebaskan bangsa Yahudi dari kemiskinan dan penindasan raja Fir'aun dengan meninggalkan kesenangan dan kenikmatan hidup yang beliau rasakan.
5. Singgah di gunung Sinai, karena di gunung Sinai inilah Nabi Musa as. menerima wahyu dari Allah swt. Gunung adalah tempat yang tinggi, sedang wahyu adalah ilmu. Sehingga gunung Sinai adalah lambang dari ketinggian ilmu pengetahuan.
6. Singgah di Bethlehem, karena kota Bethlehem adalah tempat kelahiran nabi Isa as. Nabi Isa as. adalah seorang nabi yang hidupnya penuh dengan pengorbanan. Sehingga Bethlehem dapat digambarkan sebagai lambang dari keberanian berkorban.
7. Shalat yang setiap kali dilakukan di tempat-tempat persinggahan, karena shalat itu pada hakekatnya adalah menghadap kepada Allah swt. untuk memohon pertolongan dan petunjuk-Nya.
Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita sekalian, bahwa untuk memperbaiki rumah tangga, atau wilayah atau negara yang kacau balau dan penuh dengan berbagai macam penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, penindasan dan lain sebaginya yang digambarkan sebagai kota Makkah menjadi rumah tangga, atau wilayah, atau negara yang aman, tenteram, penuh dengan kedamaian, kebahagiaan, keadilan dan kemakmuran, haruslah dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Tahap Madinah, artinya semua anggota rumah tangga atau seluruh penduduk sesuatu wilayah atau negara harus mau berhijrah yang berarti meninggalkan kemusyrikan, kekufuran, kemaksiatan, kemungkaran dan segala macam bentuk perbuatan dan sikap yang negatif.
2. Tahap Madyan, artinya jika semua penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau negara sudah mau melakukan hijran, meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. dan sudah mau bertaqwa dalam arti yang sebenarnya, maka setiap orang yang menjadi pemimpin rumah tangga, atau wilayah, atau negara tersebut jangan sampai bersenang-senang, bernikmat-nikmat dan bermewah-mewah dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal, selagi orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya masih ada yang hidup dalam keadaan melarat, apalagi hidup jauh di bawah garis kemiskinan. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. setelah beliau memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang kafir dan orang-orang musyrik dan banyak memperoleh rampasan perang. Jika mau tentu beliau dapat memperkaya diri, sebab beliau memegang jabatan rangkap, yaitu sebagai Rasul Allah, Kepala negara dan Panglima Perang. Akan tetapi catatan sejarah menunjukkan bahwa rumah beliau hanya sebesar ruangan yang sekarang dijadikan makam beliau di masjid Nabawi di Madinah; pakaian beliau sangat sederhana; dan menurut hadits yang diriwayatkan dari isteri beliau Siti 'Aisyah ra., beliau tidak pernah kenyang selama dua hari berturut-turut. Harta kekayaan beliau lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan rakyatnya dari pada dipergunakan untuk kepentingan keluarga beliau sendiri.
3. Tahap gunung Sinai, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sempurna, setiap penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau negara harus selalu berusaha untuk meningkatkan ketinggian ilmu pengetahuan. Sebab dengan pengetahuan yang tinggi, terutama ilmu agama, seseorang akan menjadi mudah untuk menyelesaikan setiap problem atau masalah yang dihadapi dalam menjalani hidup dan kehidupan sehari-hari.
4. Tahap Bethlehem, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sejati, diperlukan keberanian untuk berkorban, baik harta, tenaga, bahkan jiwa sekalipun; terutama korban perasaan atau korban sentimen. Sebab di mana-mana sekarang ini dapat kita saksikan banyak orang yang telah mengakui dan menyadari akan kebenaran dari ajaran agama Islam. Namun karena mereka harus mempertahankan gengsi dan tidak berani mengorbankan perasaan dan sentimen, mereka tetap berpegang teguh pada ajaran agama yang hati kecil mereka sebenarnya telah menyatakan kebatalannya.
Shalat dua raka'at yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. atas anjuran malaikat Jibril di tempat-tempat persinggahan, adalah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa pada saat kita sedang menekuni pekerjaan dalam rangka mencapai cita-cita yang menjadi tujuan hidup kita, kita akan menyadari bahwa kemampuan kita sebagai manusia adala sangat terbatas, jauh berkurang dibandingkan
dengan cita-cita kita.
Untuk itu secara mutlak kita memerlukan petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari Allah swt. Petunjuk, bimbingan dan pertolongan tersebut harus kita minta. Untuk meminta petunjuk, bimbingan dan pertolongan kepada Allah swt. kita harus menghadap (sowan = sebo Jw.) dengan cara yang telah ditetapkan dan yang telah direstui oleh Allah swt.sendiri, yaitu shalat menurut ajaran agama Islam. Jadi pada saat kita sangat sibuk menjalankan tugas-tugas yang amat penting sebagaimana kesibukan yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. pada saat memenuhi panggilan dari Allah swt. untuk menjemput kewajiban shalat, maka kita harus lebih aktif menunaikan shalat, menghadap ke haribaan-Nya. Bukan sebaliknya, pada saat kita sedang sibuk bekerja, kita menunda-nunda, bahkan melalaikan shalat kita.
Pada saat Nabi Muhammad saw. sampai di masjid Al Aqsha, sebelum masuk ke dalam masjid, buraq yang beliau naiki ditambatkan lebih dahulu, meskipun pada hakekatnya buraq tersebut tidak akan lari atau hilang. Dan andaikata lari atau hilang, pasti malaikat Jibril akan mengembalikannya kepada beliau. Hal ini memberi pelajaran kepada kita, bahwa dalam melaksanakan tugas hidup dan kehidupan sehari-hari, kita wajib menta'ati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh hukum syariat agama Islam. Kita dilarang untuk berpe-gangan kepada hakekat tanpa mau mentaati syariat.
Setelah Nabi Muhammad saw. melakukan shalat berjama'ah di masjid Al Aqsha, sebelum naik ke dalam kendaraan interplanet yang akan mengantarkan beliau ke suatu tempat yang telah ditentukan oleh Allah swt., beliau disodori tiga macam minuman oleh malaikat Jibril, yaitu: arak, air dan puan (susu). Kemudian beliau memilih susu, yang kemudian pilihan beliau tersebut dibenarkan oleh malaikat Jibril. Hal ini memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa untuk menjaga stabilitas ketenangan dan ketenteraman jiwa yang menjadi faktor penentu bagi kebahagiaan hidup yang hakiki, seseorang dituntut oleh agama Islam agar selalu menjaga dirinya dengan makanan dan minuman yang halal dan bagus bagi kesehatan tubuh, sebagaimana susu yang halal menurut ajaran agama Islam dan bagus menurut ahli kesehatan karena padat gizi. Berbeda halnya dengan arak yang telah dinyatakan haram oleh ajaran agama Islam dan merusak kesehatan menurut para ahli dalam bidang kesehatan. Dan berbeda pula dengan air, meskipun air tawar tersebut halal menurut ajaran syari'at Islam, namun tidak mengandung gizi yang sangat diperlukan bagi kesehatan tubuh manusia. Makanan dan minuman yang halal dan bagus bagi kesehatan tubuh adalah syarat utama bagi do'a untuk dikabulkan oleh Allah swt.
Disamping itu, susu tersebut adalah ibarat dari agama Islam, yang cocok untuk segala umur dan cocok bagi segala macam bangsa di seluruh dunia.
Kamis, 26 Mei 2011
Hak Istri atas Suaminya (Kewajiban Suami terhadap Istrinya
Dari Anas bin Malik ra berkata :
“Rasulullah saw ditanya : “Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?” Beliau bersabda : “Mereka yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya.”
Dari Umar ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :
“Masing-masing dari kamu semua adalah pemimpin, dan masing-masing dari kamu semua akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam (penguasa) yang diikuti oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap mereka. Seorang hamba adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah, masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya.”
Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Barangsiapa yang mengawini seorang perempuan dengan maskawin yang telah ditentukan, sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya, maka ia berbuat zina, dan barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia berniat untuk tidak mengembalikannya, maka ia adalah pencuri.”
Dari Al Hasan Bashri dari Nabi saw :
“Berpesan-pesanlah yang baik dengan para istri, karena sesungguhnya mereka tidak memiliki sesuatu apapun atas diri mereka sendiri di sisimu, dan sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan amanah Allah dan kamu menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimah Allah Swt.”
Hak istri yang harus dilakukan oleh suaminya itu ada lima , yaitu :
1. Suami harus mengerjakannya di balik tabir (di dalam rumah) dan tidak membiarkan istrinya keluar karena istri itu merupakan aurat, dan keluarnya di hadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak kesopanan.
2. Suami harus mengajarinya ilmu pengetahuan yang wajib diketahui istrinya seperti cara berwudhu, shalat dan puasa.
3. Harus memberinya makanan yang halal karena daging yang tumbuh dari makanan yang haram itu akan cair dengan api neraka.
4. Tidak boleh menganiayanya karena istri merupakan amanah
baginya.
5. Apabila timbul perasaan yang tidak baik, hendaklah sabar dan anggaplah sebagai peringatan baginya, jangan sampai terjadi yang lebih bahaya daripada apa yang telah terjadi.
Diceritakan bahwa ada seseorang datang kepada Umar bin Al Khaththab ra untuk mengadukan keadaan istrinya. Ketika ia sampai di pintu rumah Umar, ia mendengar Ummu Kaltsum istri Umar sedang ribut dengan Umar. Orang itu lalu berkata : “Saya ingin mengadukan tentang kelancangan istriku terhadap aku, akan tetapi aku melihat Umar juga mengalami hal yang sama.” Kemudian ia kembali, akan tetapi Umar ra memanggilnya dan menanyakan apa maksud kedatangannya. Orang itu berkata : “Sebenarnya saya ingin mengadukan kepadamu tentang keadaan istriku, akan tetapi karena saya mendengar hal serupa dalam rumah tanggamu, maka saya kembali.”
Umar ra berkata : “Kita harus memaafkannya karena ia mempunyai beberapa hak yang harus kita laksanakan terhadapnya. Pertama, ia merupakan penghalang bagiku dari api neraka, di mana hatiku merasa tenteram dan jauh dari hal yang haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah ketika aku pergi dan ia pula yang menjaga hartaku. Ketiga, ia menjadi tukang cuci pakaianku. Keempat, ia menjadi ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia menjadi tukang masak makananku.” Orang itu lalu berkata : “Istriku juga begitu, maka apa yang engkau maafkan atasnya, saya juga memaafkannya.”
Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Ada empat jenis nafkah (belanja) yang nanti pada hari kiamat seseorang tidak akan dihisab dengannya, yaitu : nafkah untuk kedua orang tuanya, nafkah untuk buka puasanya, nafkah untuk makan sahurnya dan nafkah untuk keluarganya.”
“Dinar itu ada empat macam, yaitu : dinar yang kamu nafkahkan pada jalan Allah Swt, dinar yang kamu berikan kepada orang-orang miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang dinafkahkan untuk keluargamu. Yang paling banyak pahalanya adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu.”
“Rasulullah saw ditanya : “Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?” Beliau bersabda : “Mereka yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya.”
Dari Umar ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :
“Masing-masing dari kamu semua adalah pemimpin, dan masing-masing dari kamu semua akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam (penguasa) yang diikuti oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap mereka. Seorang hamba adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah, masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya.”
Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Barangsiapa yang mengawini seorang perempuan dengan maskawin yang telah ditentukan, sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya, maka ia berbuat zina, dan barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia berniat untuk tidak mengembalikannya, maka ia adalah pencuri.”
Dari Al Hasan Bashri dari Nabi saw :
“Berpesan-pesanlah yang baik dengan para istri, karena sesungguhnya mereka tidak memiliki sesuatu apapun atas diri mereka sendiri di sisimu, dan sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan amanah Allah dan kamu menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimah Allah Swt.”
Hak istri yang harus dilakukan oleh suaminya itu ada lima , yaitu :
1. Suami harus mengerjakannya di balik tabir (di dalam rumah) dan tidak membiarkan istrinya keluar karena istri itu merupakan aurat, dan keluarnya di hadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak kesopanan.
2. Suami harus mengajarinya ilmu pengetahuan yang wajib diketahui istrinya seperti cara berwudhu, shalat dan puasa.
3. Harus memberinya makanan yang halal karena daging yang tumbuh dari makanan yang haram itu akan cair dengan api neraka.
4. Tidak boleh menganiayanya karena istri merupakan amanah
baginya.
5. Apabila timbul perasaan yang tidak baik, hendaklah sabar dan anggaplah sebagai peringatan baginya, jangan sampai terjadi yang lebih bahaya daripada apa yang telah terjadi.
Diceritakan bahwa ada seseorang datang kepada Umar bin Al Khaththab ra untuk mengadukan keadaan istrinya. Ketika ia sampai di pintu rumah Umar, ia mendengar Ummu Kaltsum istri Umar sedang ribut dengan Umar. Orang itu lalu berkata : “Saya ingin mengadukan tentang kelancangan istriku terhadap aku, akan tetapi aku melihat Umar juga mengalami hal yang sama.” Kemudian ia kembali, akan tetapi Umar ra memanggilnya dan menanyakan apa maksud kedatangannya. Orang itu berkata : “Sebenarnya saya ingin mengadukan kepadamu tentang keadaan istriku, akan tetapi karena saya mendengar hal serupa dalam rumah tanggamu, maka saya kembali.”
Umar ra berkata : “Kita harus memaafkannya karena ia mempunyai beberapa hak yang harus kita laksanakan terhadapnya. Pertama, ia merupakan penghalang bagiku dari api neraka, di mana hatiku merasa tenteram dan jauh dari hal yang haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah ketika aku pergi dan ia pula yang menjaga hartaku. Ketiga, ia menjadi tukang cuci pakaianku. Keempat, ia menjadi ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia menjadi tukang masak makananku.” Orang itu lalu berkata : “Istriku juga begitu, maka apa yang engkau maafkan atasnya, saya juga memaafkannya.”
Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Ada empat jenis nafkah (belanja) yang nanti pada hari kiamat seseorang tidak akan dihisab dengannya, yaitu : nafkah untuk kedua orang tuanya, nafkah untuk buka puasanya, nafkah untuk makan sahurnya dan nafkah untuk keluarganya.”
“Dinar itu ada empat macam, yaitu : dinar yang kamu nafkahkan pada jalan Allah Swt, dinar yang kamu berikan kepada orang-orang miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang dinafkahkan untuk keluargamu. Yang paling banyak pahalanya adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu.”
Senin, 23 Mei 2011
IBADAH SHALAT JUM,AT DI MESJID JAMIE DARUSSALAM CIJANTEUN
Pasca shalat jum,at di mesjid jami Darussalam Cijanteun Rt/Rw 02/10 Desa Batulayang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat
Pasca shalat jum,at di mesjid jami Darussalam Cijanteun Rt/Rw 02/10 Desa Batulayang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat
Pasca shalat jum,at di mesjid jami Darussalam Cijanteun Rt/Rw 02/10 Desa Batulayang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat,Yang baju koko kuning peci putih rambut agak gondrong namanya Mr Bucek...
Diskusi keagamaan/memakmurkan mesjid habis melaksanakan ibadah shalat jum,at
Diskusi keagamaan/memakmurkan mesjid habis melaksanakan ibadah shalat jum,at.tampak pak Dede lagi khusu mendengarkan,,mang Qodir kenapa?..kayak yang sakit gigi he he..Mang Rosyid kenapa sampai deungdek begitu..Mang Ana Ulah nyarane wae,,,,
Minggu, 22 Mei 2011
KEUTAMAAN ISTIHGFAR
Selagi manusi hidup sosial bermasyarakat hidup di dunia ini tak luput dari pada dosa satu haripun,baik dosa besar maupun dosa kecil tapi Allah swt akan mengampuni dosa kita selagi kita mau beristihgfar memohon ampun kepadanya,dan tak mengulangi dosa tersebut.Seorang Ulama berkata Orang yang beristgfar tapi masih saja bergelut dengan dosa sama saja orang tersebut mengolok olok kepada Allah.
Adapun keutamaan beristihgfar selain dapat di ampuni dosa kita juga Allah akan memberikan rijki yang tidak di sangka sangka Min khaisu layahtasib
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa membiasakan diri ber-istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar setiap kali ia mengalami kesempitan, dan memberinya hiburan setiap kali ia dirundung kesedihan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Seseorang mendatangi Ibnu ‘Abbas dan berkata, “Doakan agar aku punya anak!” Ia menjawab, “Biasakanlah ber-istighfar!”
Datang orang lain yang berkata, “Doakan agar aku kaya!” Ia menjawab, “Biasakanlah ber-istighfar!”
Datang lagi orang lain yang berkata, “Doakan agar turun hujan!” Ia menjawab, “Biasakanlah ber-istighfar!”
Lalu dikatakan kepadanya, “Kau katakan kepada setiap orang yang datang meminta bantuanmu agar membiasakan beristighfar?!?
“Benar!” katanya. “Bukankah Allah Ta’aala telah mewahyukan:
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh, ayat 10-12)
Langganan:
Postingan (Atom)