Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz
Bagian Terakhir Dua Tulisan [2/2]
ALLAH MENGUTUS MUHAMMAS SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM SEBAGAI PENUNJUK JALAN LURUS
Allah berfirman :
“Arti : Dan bahwa (yg kami perintahkan) ini ialah jalan-Ku yg lurus, maka ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yg lain), krn jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kpdmu agar kamu bertaqwa”. [Al-An’am : 153]
Dia telah mengajarkan kpd umat manusia sebagaimana tertera dalam Surat Al-Fatihah, yaitu “Al-Hamdu” makna ; hendaklah mereka memohon hidayah kpd Allah agar Dia memberi petunjuk shirathal mustaqim. Adapun shirathal mustaqim ialah agama-Nya, yaitu agama yg dibawa oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia ialah Al-Islam, Al-Iman, hidayah, taqwa dan kebaikan.
Allah berfirman :
“Arti : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Maha pemurah lagi Maha Pengasih. Yang menguasai hari pembalasan. Ha kpd Engkaulah kami beribadah dan ha kpd Engkaulah kami memohon pertolongan”. [Al-Fatihah : 1-4]
Ini semua ialah sanjungan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sekaligus mrpk pengarahan bagi hamba agar mengakui bahwa sesungguh Dia ialah “Al-Ma’bud (yg berhak diibadahi)”. dgn sebenar-benarnya. Dia pula tempat memohon pertolongan dalam seluruh urusan. Kemudian Allah mengajarkan kpd mereka agar mengucap :
“Arti : Tunjukkanlah kami jalan yg lurus”.
Ketika manusia memuji dan menyanjung-Nya serta mengakui bahwa diri ialah hamba Allah dan bahwa Allah ialah tempat memohon pertolongan, maka Allah mengajarkan mereka agar mengucapkan :
“Arti : Tunjukkanlah kami jalan yg lurus, yaitu jalan orang-orang yg Engkau anugrahkan nikmat kpd mereka, bukan (jalan) mereka yg dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yg sesat”. [Al-Fatihah : 5 -7]
Pengertian Ash-Shirath Al-Mustaqim ialah Dienullah, yaitu Al-Islam, Al-Iman, ilmu yg bermanfaat serta amal yg shalih. Ia ialah jalan orang-orang yg mendpt nikmat dari kalangan ahlul ilmi dan amal, mereka ialah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang yg mengikuti mereka dgn baik serta pendahulu dari kalangan Rasul beserta pengikutnya.
Inilah shirathal mustaqim, jalan-jalan orang yg Allah telah karuniakan nikmat kpd mereka. Mereka ialah orang-orang yg mengerti hakekat kebenaran dan beramal dgnnya, sebagaimana firman Allah :
“Arti : Dan barangsiapa yg mentaati Allah dan Rasul (-Nya), mereka itu akan bersama-sama dgn orang-orang yg dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi, para shidiqin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yg sebaik-baiknya”. [An-Nisaa : 69]
Inilah shirathal mustaqim, jalan para rasul dan para pengikut mereka (semoga shalawat dan salam tercurah kpd mereka) pada khusus ialah jalan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yg mulia. Berkenan dgn ini kita diperintahkan agar mengikuti jalan yg telah ditempuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan diatas manhaj dan manhaj yg ditempuh para sahabat Radhiyallahu anhum (semoga Allah meridhai mereka dan meridhai ilmu dan amalnya).
Allah berfirman :
“Arti : Orang-orang yg terdahulu lagi yg pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yg mengikuti mereka dgn baik, Allah ridha kpd mereka dan merekapun ridha kpd-Nya dan Allah menyediakan bagi mereka jannah-jannah yg mengalir sungai-sungai di dalam ; mereka kekal di dalam selama-lamanya. Itulah kemenangan yg besar”. [At-Tubah : 100]
Yang dimaksud shirath ialah dienullah, ia mrpk wujud apa yg Allah utus bagi Rasul-Nya (risalah Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam) yg berupa ilmu dan amal, yaitu ilmu yg bermanfaat dan amal yg shalih. Ia juga mrpk al-huda dan dienul haq yg dgn Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus. Ash-Shirath ialah apa yg ada pada kitab Allah Jalla wa ‘Ala. inilah shirath yg agung, ia mrpk pelaksanaan perintah-perintah Allah dan upaya menjauhi larangan-larangan-Nya sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an yg agung dan hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg terpercaya.
Oleh krn itu, maka wajiblah bagi setiap pemeluk Islam agar mendalami Kitabullah, dan mempelajari Sunnah-sunnah Rasul-Nya serta istiqamah padanya. Di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, tercantum penjelasan tentang perintah-perintah dan larangan yg dibawa dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alihi wa sallam. Dan di dalam terkandung pula penjelasan tentang akhlak mulia yg dipuji dan disanjung Allah Ta’ala sebagai akhlak mukminin dan mukminat serta memuliakan sifat-sifat dan amal peruntukan mereka yg baik.
[Disalin dari kitab Akhlaqul Mukminin Wal Mukminat, edisi Indonesia Akhlak Salaf Mukminin dan Mukminat, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Pustaka At-Tibyan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar